REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Suasana haru masih menyelimuti rumah duka korban kecelakaan yang ditabrak putra bungsa Hatta Rajasa di Kampung Ciaul RT 08 RW 02, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Hal ini tergambar mulai dari kedatangan jasad M. Raihan (14 bulan) ke kampung halaman pada Selasa (1/1) malam hingga ke proses pemakaman pada Rabu (2/1) pagi.
Informasi dari keluarga korban menyebutkan, Raihan merupakan putra bungsu dari pasangan Enung (32 tahun) dan Herman (40). Enung dan putra keduanya Rifan (8) juga turut mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut karena berada dalam satu mobil ketika kecelakan terjadi.
Salah satu anggota keluarga yang merasa kehilangan adalah Nenek korban yakni Tisah (60). Pasalnya, Tisah sehari-harinya mengurus cucu kesayangannya Raihan. "Saya merasa terpukul dengan musibah ini," kata Tisah seusai prosesi pemakaman jenazah Raihan.
Namun, ia hanya bisa pasrah menghadapi kejadian tersebut. Tisah menuturkan musibah ini berawal ketika cucunya Raihan bersama orangtuanya Enung dan Herman serta Rifan akan pulang ke Sukabumi pada Selasa pagi.
Mereka pulang setelah mengunjungi ayah kandungnya Herman yang bekerja di perusahaan percetakan di Jakarta, sejak Senin (24/12). Kedatangan keluarga Enung ke Jakarta dalam rangka liburan sekolah. Sayangnya, kendaraan nahas yang mereka tumpangi ditabrak dari belakang oleh mobil yang dikendarai M. Rasyid Amrullah.
Keluarga korban lainnya, Ujang Sukardi (44) yang merupakan kakak ipar Enung, mengatakan keluarga sebenarnya sudah menerima bantuan materi dari keluarga Hatta. Namun, bantuan materi ini tidak bisa mengembalikan nyawa Raihan.
Kedatangan Hatta atau perwakilannya ke rumah duka di Sukabumi dinilai akan lebih berarti bagi keluarga korban. Namun hingga Rabu sore, Hatta tidak juga mendatangi rumah korban di Sukabumi.
Idealnya, kata Ujang, Hatta sebagai tokoh nasional memberikan contoh kepada masyarakat. Meskipun diakuinya, keluarga Hatta sudah memberikan bantuan materi kepada keluarga korban saat bertemu di Jakarta.
Bahkan, kata Ujang, keluarga Hatta melalui ajudannya telah menandatangani surat perjanjian tertulis dengan keluarga. Intinya dalam surat itu disebutkan keluarga Hatta akan bertanggungjawab dalam musibah tersebut.
Kepala Desa Mekarjaya, Soleh Komarudin mengatakan, keluarga tetap berharap kedatangan Hatta Rajasa ke Sukabumi. "Bukan hanya menyatakan turut berduka, tapi kehadiran keluarga Hatta Rajasa akan bernilai lebih," terang dia.