REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Biro Pusat Statistik Israel melaporkan populasi Israel saat ini sudah mencapai 7,98 juta jiwa. Rinciannya, 75,4% Yahudi, 20% Arab, dan sisanya 4% dikategorikan sebagai warga lainnya, bunyi laporan dikutip Guardian (1/1).
Kepala bagian sejarah di museum Yahudi Yad Vashem, Dina Porat menyebutnya sebagai suatu kegembiraan yang besar ketika diketahui ada lebih dari 6 juta Yahudi di Israel. Dino yang bekerja di museum dengan monumen peringatan holocaust mengaku sangat senang dengan semakin banyaknya etnis mereka di Israel.
“Tapi di seluruh dunia kami masih sama. Sebelum holocaust terdapat sekitar 18 juta Yahudi di dunia, setelah itu 13 juta lebih sedikit. Jumlah kami masih 13 juta lebih sedikit. Tapi sekarang populasi Yahudi Israel mendekati separuh Yahudi di seluruh dunia. Ini menempatkan Israel dalam posisi yang sangat sentral. Kami nyaris menjadi komunitas Yahudi yang masih terus berkembang,” ungkap Porat.
Dipihak lain, Biro Pusat Statistik Palestina meramalkan jumlah orang Arab di Israel dan Palestina akan sama dengan jumlah Yahudi pada tahun 2016, dan melebihinya pada tahun 2020.
Jumlah populasi penduduk Palestina pada akhir tahun 2011 mencapai 11.22 juta jiwa. Sebagian besar berada di luar Tepi Barat dan Jalur Gaza. Demikian hasil survei Biro Pusat Statistik Palestina.
BPS Palestina menyebutkan hanya sekitar 1.6 juta jiwa warga Palestina di Jalur Gaza. Sementara sebanyak 2.6 juta berada di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Di wilayah yang diduduki Israel, populasi Palestina mencapai 1.37 juta jiwa.
Angka kelahiran warga Palestina masih lebih tinggi dari Israel yang menempati angka 4,4 persen di tahun 2009. Jumlah tersebut memang turun dari 6,0 persen di tahun 1997. Namun tetap lebih tinggi dari angka kelahiran Yahudi di Israel yang hanya mencapai angka 3,0 persen.