REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Pesta kembang api saat perayaan tahun baru di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditentang aktivis lingkungan. Pasalnya, kegiatan tersebut mengancam habitat satwa langka yang ada di taman nasional.
"Kami mengecam keras adanya pesta petasan dan kembang api di sekitar TNGGP," kata Direktur Eksekutif Suara Untuk Lingkungan (Suling), Hondo Suwito, Kamis (3/1).
Kegitan tersebut akan menganggu kelestarian hutan dan habitat yang ada di dalamnya. Informasinya, pesta kembang api dan petasan berlangsung di sekitar wisata alam Pondok Halimun (PH). Padahal, kawasan PH merupakan termasuk zona penyangga TNGGP dan bagian dari Cagar Biosfer Cibodas (CBC).
Ke depan, Hondo berharap pengelola obyek wisata alam tersebut lebih mengedepankan kegiatan yang ramah lingkungan, sehingga keberadaan hutan dan satwa yang tinggal di dalamnya tidak terganggu habitatnya.
Salah seorang pengunjung TNGGP, Egi mengeluhkan adanya pesta kembang api di sekitar kawasan TNGGP."Kami ingin menikmati alam bukan melihat pesta kembang api," katanya.