REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Puluhan petani di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah, terancam gagal tanam akibat serangan tikus di areal persawahan Blok Sindu yang luasnya sekitar 10 hektare.
"Serangan hama tikus memang selalu menghantui petani setiap menjelang musim tanam. Namun kali ini serangannya jauh lebih ganas dibanding musim tanam sebelumnya," kata seorang petani Desa Bedana, Anton (36), di Banjarnegara, Kamis.
Hal itu, katanya, disebabkan tikus tidak hanya menyerang bibit padi siap tanam, tetapi juga benih yang baru disemai oleh petani.
Ia mengatakan sejumlah petani telah berupaya melakukan perburuan tikus dengan menggunakan anjing dan alat tradisional.
Akan tetapi, kata dia, upaya tersebut tidak memberikan hasil maksimal sehingga harus dilakukan secara serentak karena serangan tikus tidak hanya di satu wilayah.
Seorang petani Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Ahmad (44), mengatakan upaya menggunakan racun tikus di sekitar lokasi persemaian pun telah dilakukan.
"Saya sempat mencoba menggunakan racun tikus agar tidak sampai gagal tanam, namun hasilnya tidak maksimal karena masih ada tikus yang hidup dan merusak persemaian," katanya.
Terkait hal itu, dia mengharapkan adanya bantuan dari Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banjarnegara berupa alat pembasmi tikus serta pemberantasan tikus secara massal dengan melibatkan seluruh petani.
"Kalau tidak diberantas secara massal, tikus akan terus menyerang. Padahal akibat serangan tikus, ada beberapa petani yang sudah dua kali menyemai benih atau membeli bibit dari petani lain," katanya.