Kamis 03 Jan 2013 14:39 WIB

PBB Desak Afrika Tengah Dialog dengan Pemberontak

Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.
Foto: reuters.com
Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak adanya dialog antara pemerintah Republik Afrika Tengah (CAR) dengan pemberontak Seleka.

PBB juga menawarkan bantuan untuk mengorganisasi negosiasi perdamaian tersebut. "Kami terus mengikuti situasi di Republik Afrika Tengah dengan perhatian besar," kata juru bicara PBB Martin Nesirky, Kamis, (3/1).

Pemerintah dan pemberontak, ujar Nesirky, harus  fokus melakukan dialog yang dapat menghindarkan negara itu dari kekerasan dan memunculkan resolusi perdamaian.

Perwakilan khusus PBB untuk negara tersebut, Margaret Vogt mengatakan, akan tetap berdialog dengan pihak-pihak kunci di CAR dan di kawasan itu. Ia juga sudah menawarkan bantuan PBB untuk setiap negosiasi politik.

Menurut salah seorang sumber diplomatik, pembicaraan damai akan dilangsungkan pada 8 Januari di ibu kota Gabon, Libreville. Negosiasi tersebut akan dimediasi oleh Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso.

Perwakilan dari koalisi Seleka dan oposisi dari Presiden Francois Bozize mengatakan bahwa dia setuju untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai, meskipun mereka belum mengkonfirmasi waktunya.

Dalam tiga minggu terakhir, koalisi Seleka telah merebut beberapa kota kunci di CAR, dan sudah mencapai 160 kilometer dari ibu kota Bangul. Mereka mengancam akan merebut ibu kota. Para pemberontak menuduh Bozize tidak menghormati kesepakatan damai yang sudah dicapai sebelumnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement