Kamis 03 Jan 2013 19:48 WIB

Pemerintah Masih Pandang Madrasah Mata Sebelah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Chairul Akhmad
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Anak-anak yang dididik di madrasah juga merupakan anak bangsa. Sehingga untuk pendidikannya merupakan tanggungjawab pemerintah.

''Kalau anggaran dari APBD tidak boleh dialirkan ke madrasah berarti pemerintah melihat  madrasah hanya dengan mata sebelah,'' kata Direktur Madrasah Muállimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ikhwan Ahada, Kamis (3/1).   

Adanya anggaran dari APBD DIY ada yang digulirkan untuk madrasah karena hal ini salah satu wujud dari tanggungjawab pemerintah.

Anggaran dari APBD DIY tersebut digunakan untuk biaya penyelenggaraan ujian, proporsal dan lay out soal-soal ujian dan juga untuk membantu biaya pendidikan bagi siswa madrasah yang tidak mampu.

Anggaran dari APBD yang diberikan ke madrasah termasuk cukup banyak . Dan tentu saja kalau anggaran dari APBD yang ke madrasah ditiadakan akan memberatkan bagi madrasah.

Karena tidak semua madrasah mampu membiayai sendiri. Apalagi banyak siswa di madrasah berasal dari keluarga tidak mampu, ungkap dia.

Kalau di Muhammadiyah sendiri, tidak terlalu banyak madrasahnya. Sehingga mungkin Muhammadiyah masih mampu membiayai sendiri bila anggaran dari APBD ditiadakan.

''Tetapi saya ingin memperjuangkan teman-teman dari madrasah lainnya. Barangkali kalau APBD tidak lagi menganggarkan untuk madrasah banyak madrasah yang akan kesulitan,'' kata Ikhwan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement