REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pakar otomotif, Danet Suryatama, mengungkapkan kekecewaannya dengan sikap Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang ia nilai telah melanggar kesepakatan bersama.
"Saya kecewa. Tanpa sepengetahuan saya mesin mobil Tucuxi itu dibongkar. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah kami buat," ujar jebolan ITS itu ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (3/12)
Peraih gelar doktor dari Michigan Amerika Serikat menyatakan, kalau memang ada ketidakberesan soal kelistrikannya bisa diberitahu kepada kami. "Bukan main bongkar seperti itu. Mereka melakukan 're-engeenering' mobil itu, yang mengindikasikan ada upaya menjiplak teknologinya," tegas Danet.
Pada hari yang sama, dirinya pun langsung mengirimkan surat elektronik kepada Dahlan, namun tidak dijawab. "Hanya ada SMS dari nomor yang tidak saya ketahui, yang bernada mengancam agar protes saya tersebut tidak diteruskan," ujarnya.
Atas peristiwa tersebut yang kembali ke Tanah Air pada 2011 setelah sebelumnya sempat 10 tahun bekerja di perusahaan mobil terkenal di Amerika Serikat, Chrysler ini mengaku kecewa.
"Saya disuruh kembali ke Indonesia oleh Dahlan Iskan. Saya penuhi dan dengan tulus ingin membantu industri otomotif di Indonesia, tetapi yang saya dapatkan adalah perlakuan yang tidak menyenangkan, hak cipta saya tidak dihargai," ujarnya.