REPUBLIKA.CO.ID,MILAN--Penyerang AC Milan, Kevin-Prince Boateng memprotes nyanyian rasis dari para fans tuan rumah. Dia pun kemudian memimpin tim keluar lapangan pada pertandingan persahabatan dengan divisi yang lebih rendah, Pro Patria.
Pertandingan dihentikan setelah berlangsung selama setengah jam. "Milan meninggalkan lapangan menyusul penghinaan rasis dari fans Pro Patria yang diarahkan pada Boateng, (Urby) Emanuelson dan (Sulley) Muntari, " kata pernyataan resmi di situs AC Milan.
Dalam sebuah video yang diposting di Youtube, Boateng berada di dekat daerah penalti ketika cemoohan dari fans terdengar. Dia berhenti bermain, mengambil bola, dan menendang ke arah tribun. Dia kemudian mengambil bajunya dan berjalan ke luar lapangan yang diikuti oleh rekan satu timnya.
"Saya kecewa dan sedih tapi saya berpikir bahwa itu adalah pilihan yang tepat untuk tidak kembali ke lapangan, " kata pelatih Milan, Massiniliano Allegri seperti dikutip Rediff.com, Jumat (4/1).
Menurutnya, langkah keluar lapangan itu merupakan bentuk penghormatan pada pemain AC Milan dan semua pemain kulit berwarna yang bermain di liga lain. "Kami harus menghentikan tindakan tidak beradab. Italia harus menjadi sedikit beradab dan sedikit lebih cerdas, " ungkapnya.
Dia menyayangkan hal itu terjadi karena pertandingan dilihat oleh anak-anak. Allegri pun berharap tindakan tersebut tidak terjadi lagi.
Presiden Federasi Sepakbola Italia, Giancarlo Abete mengatakan insiden itu sebagai tindakan yang tidak dapat ditoleransi. "Kami harus bereaksi dengan kekuatan dan tidak hanya diam menghadapi penjahat yang mengubah pertandingan persahabatan menjadi kegemparan yang menginggung semua sepakbola Italia, " ungkapnya dalam situs resmi federasi.
Kapten AC Milan, Massimo Ambrosini mengatakan cemooh itu telah dimulai sebelum pertandingan berjalan. "Kami kesal dari awal, " katanya.
Berbasis di Kota Busto Arsizio, Pro Patria bermain di tingkat keempat dari sepakbola Italia. Direktur AC Milan, Umberto Gandini mengatakan dalam twitternya bahwa dia sangat bangga dengan pemain Milan yang memutuskan keluar lapangan karena pelecehan rasis itu. "Tidak ada rasisme, tidak ada kebodohan, " kata dia.