REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Amerika Serikat masih tertarik dalam kerja sama pertahanan peluru kendali dengan Rusia, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland pada Kamis.
"Pada akhir November - awal Desember, kami melakukan diskusi lagi antara Pejabat Wakil Menteri Luar Negeri Gottemoeller dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia [Sergei] Ryabkov mengenai isu-isu pertahanan rudal.
"Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Rusia mengenai pertahanan rudal," kata Nuland kepada wartawan.
"Kami pikir ini bisa menjadisama-sama menguntungkan bagi kedua pihak dari kita karena kita pikir kita berbagi ancaman yang sama. Tetapi akan meminta Rusia bersedia untuk melakukan percakapan nyata tentang bagaimana kita dapat bekerja sama dalam hal ini, dan itu yang menjadi kesulitan, katanya.
"Jadi, kita tetap terbuka untuk bekerja mengenai hal ini, dan kami tetap terbuka untuk kerja sama, baik bilateral maupun dari segi jalur NATO-Rusia, namun Rusia belum seterbuka itu seperti yang kami perlukan dari mereka," kata juru bicara.
Moskow telah kesal terhadap rencana AS untuk menyebarkan unsur-unsur pertahanan rudal di Eropa.
NATO dan Amerika Serikat bersikeras bahwa perisai pertahanan rudal akan membela anggota NATO terhadap rudal dari Korea Utara dan Iran dan tidak akan diarahkan pada Rusia.
Tetapi Rusia mengusulkan sistem pertahanan rudal bersama, satu ide yang banyak ahli baik di dalam maupun di luar negeri sebagai tidak bisa diterima dan tidak realistis. Kemudian menuntut secara hukum "jaminan yang mengikat bahwa rudal AS/NATO tidak akan ditargetkan pada Rusia."
Sejak usulan Moskow menerima tanggapan hangat di Barat, pihaknya telah memperingatkan tindakan-tindakan asimetris murah untuk melawan sistem pertahanan rudal Barat di masa depan.