REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Dialog dengan nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten dilakukan dengan cara sedikit berbeda. Setelah berbincang sambil duduk di kursi bambu di pinggir dermaga tepi laut, kali ini aksi naik ke kursi lelang ikan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya berdiri bukan untuk memimpin lelang," canda SBY yang memegang pengeras suara sambil tersenyum. Tak pelak, warga tertawa dan bertepuk tangan. Kursi kayu itu tidak seperti kursi biasa. Tetapi sedikit lebih tinggi.
Ketika SBY naik diatasnya, jarak antara kepala dan langit-langit cukup dekat. Dari atas itu pula SBY bisa melihat warga kampung nelayan berkumpul untuk mendengarkan ucapan presiden. Dari atas kursi lelang itu, SBY kembali menjelaskan maksud kedatangannya ke kampung nelayan.
SBY mengatakan, ingin melihat secara langsung kehidupan warga. “Saya ke sini untuk melihat langsung kehidupan warga agar kehidupan Bapak Ibu lebih sejahtera lagi,” katanya.
Pemerintah pusat, ujar SBY, hingga pemerintah daerah akan membantu para nelayan. Infrastruktur yang mendukung kerja para nelayan seperti tempat penyimpanan es hingga MCK di kawasan tersebut akan diperbaiki.
Tak hanya itu, SBY juga sudah menginstruksikan agar Pertamina membantu perihal bahan bakar solar yang kurang untuk nelayan. Begitu pula dengan pendangkalan yang terjadi disekitar dermaga, SBY meminta agar dilakukan pengerukan.
Selain itu, disoroti pula mengenai permodalan untuk para petani agar mengembangkan usahanya. "Kami ingin lapisan bawah diberikan bantuan,” kata SBY.
Saat akan hendak turun dari podium dadakan itu, tiba-tiba beberapa warga meminta SBY memimpin proses pelelangan ikan. "Ayo, Pak pimpin lelang, Pak!" kata warga yang disambut warga lainnya.
“Saya tidak ingin ikut lelang. Nanti malah merusak pasaran," kata SBY sambil tersenyum.