Jumat 04 Jan 2013 18:40 WIB

Diduga Diperkosa, Seorang Bocah Terkena Infeksi

Rep: Alicia Saqina./ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Ratusan massa yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan (KPMP) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Ahad (18/9). (Republika/Imam Budi Utomo)
Ratusan massa yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan (KPMP) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Ahad (18/9). (Republika/Imam Budi Utomo)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI--Kepolisian menyatakan belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap RI, bocah kelas lima SD yang diduga merupakan korban  pelecehan seksual. Bocah (11 tahun)  tersebut masih menjalankan perawatan di Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Jakarta Timur.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan, RI saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di Intensive Care Unit (ICU) RS Persahabatan.

Menurut Rikwanto, RI mengalami infeksi dan memerlukan perawatan agar sembuh. Namun kedua orangtua RI, tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap putrinya. "Kami sudah mengunjungi  RI  dan melakukan tanya jawab terhadap orangtuanya," katanya di Jakarta, Jumat, (4/1).

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari interogasi, ujar Rikwanto, ayah kandung menjelaskan hal ini terkuak  bermula RI sakit sejak tiga bulan lalu hingga  dirawat di RS. RI  mengeluh sakit pada ketiaknya.

RI, kata Rikwanto, dibawa ke Puskesmas Harapan Baru sebab diduga ia sakit kelenjar getah bening. Kemudian sekitar satu bulan, RI mengeluh sakit dan dibawa kembali ke Harapan Baru Bekasi. Di sini, RI dinyatakan sakit lambung.

Akhirnya karena tak kunjung sembuh, RI pun dibawa ke dokter Spesialis di RS Regency dan ia dinyatakan sakit typus. ''Akhirnya pada tanggal 29 Desember korban tidak sadarkan diri dan dibawa ke RS Persahabatan,'' ucap Rikwanto.

Menurut keterangan dokter RS Persahabatan, tidak ditemukan belatung pada alat kelamin RI, melainkan yang ada hanya cairan putih kental. Keterangan yang diperoleh belum lengkap sehingga kepolisian belum bisa memastikan tindakan perkosaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement