REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Deddy Mizwar mengaku tidak akan gentar menghadapi serangan dari pihak lawan terkait adanya pelaporan dari pasangan calon Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki ke Panwaslu Jawa Barat tentang dugaan pelanggaran kampanye.
"Tidak ada sedikit pun ketakutan akan serangan lawan, kita juga tak gentar," kata Ketua Tim Pemenangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Imam Budi, di Bandung, Jumat (4/1).
Menurut dia, selama serangan dan tudingan miring yang dialamatkan kepada pasangan cagub/cawagub Jawa Barat dengan nomor urut empat ini tak terbukti, maka apa yang perlu ditakutkan.
Disampaikan Imam, pihak Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar bukannya tak ingin menanggapi serangan yang dialamatkan kepadanya. Jika harus mengurusi serangan, kata dia, pihaknya memilih berkonsentrasi pada suksesi dalam meraih kemenangan di Pilgub Jawa Barat.
Beberapa hari lalu, calon gubernur Jawa Barat yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura dan PPP yakni Ahmad Heryawan dilaporkan oleh kubu Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jawa Barat karena dianggap telah melakukan curi start kampanye.
Kordinator Relawan pasangan Paten (Rieke-Teten) Dwi Subawanto mengatakan dugaan itu diketahui ketika incumbent Ahmad Heryawan meminta dukungan ke ratusan kepala desa (kuwu), di Kabupaten Cirebon.
"Peristiwanya adalah saat silaturahmi kuwu (kepala desa), se-Kabupaten Cirebon yang dihadiri Heryawan sebagai Gubernur Petahana yang telah melakukan kampanye di luar jadwal dengan fasilitas negara," kata Dwi.
Pihaknya berharap, Panwaslu bisa segera memproses laporannya tersebut. Dia pun menyatakan sudah memiliki saksi bila mana dibutuhkan.
Menyikapi laporan tersebut, Panwaslu Jawa Barat menyatakan akan melakukan pemanggilan kepada Ahmad Heryawan.
"Kami akan secepatnya melakukan pemanggilan kepada mereka (tim Aher). Rencananya kami akan melakukan klarifikasi pada Selasa (8/1) depan," ujar Ketua Panwaslu Jawa Barat Ihat Subihat Abubakar.