REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, Tosari Widjaja, berkeinginan membangun peradaban antara Indonesia dan Maroko. Hal tersebut mengingat tradisi keilmuan di Maroko sangat tinggi dan banyaknya kesamaan antara kedua negara tersebut.
Tosari mengatakan keinginannya dalam acara perpisahan dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STINU) Jakarta yang telah menyelesaikan program kelas internasional yang diadakan KBRI Rabat di Maroko.
Koordinator Lajnah Ta'lif wa Nasyr PCINU Maroko, Kusnadi El-Ghezwa, mengatakan bahwa acara perpisahaan juga dihadiri staf KBRI Rabat dan para pelajar yang tergabung dalam PPI Maroko serta Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko.
Dubes Tosari menyampaikan kepada 21 mahasiswa STAINU Jakarta agar ilmu yang diperoleh mereka dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Tosari juga berharap para mahasiswa akan membawa semangat baru yang dapat dibagikan kepada masyarakat di Indonesia.
Sementara Irvan Prasetyo, perwakilan mahasiswa STINU Jakarta, menyampaikan terima kasih atas bantuan kepada pihak KBRI Rabat dan semua pihak lainnya yang telah memberikan sumbangsihnya selama berlangsungnya belajar di Universitas Ibn. Thufail, Kenitra-Maroko.
Dalam acara tersebut juga diisi dengan pemutaran video tentang kegiatan mahasiswa STAINU Jakarta selama di Maroko.