REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-Setelah dua hari lalu berhasil melakukan pembongkaran sebanyak 67 kios, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunda pembongkaran 12 kios yang tersisa di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Jumat (4/1).
Pembongkaran ini mendapat perlawanan dan aksi dari pedagang yang dibantu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta, mahasiswa UI, LSM dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
''Untuk menghindari bentrok dengan para pedagang dan mahasiswa, sementara kami tunda dulu penertiban dan pembongkaran 12 kios tersisa yang berada di stasiun Pondok Cina, Depok,'' kata Kahumas PT KAI (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta, Mateta Rijalulhaq, saat dihubungi Republika, Ahad (6/1).
Menurut Mateta, saat ini, PT KAI telah melakukan pembongkaran kios-kios pedagang di 12 stasiun, yakni Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Depok Baru, Lenteng Agung, Pasar Senen, Klender, dan Kranji. Yang tertunda yakni Stasiun Pondok Cina, Duri, dan Manggarai.
Dijelaskan Mateta, pembongkaran kios-kios di areal stasiun Jabodetabek tidak menyalahi perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak. ''Dalam klausul perjanjian tercantum, sewaktu-waktu bila diperlukan PT KAI, maka akan diserahkan tanpa syarat. Tidak ada kewajiban hukum PT KAI menyiapkan relokasi,'' jelasnya.