REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR, AFGHANISTAN - Setidaknya empat orang tewas dan 15 orang cedera akibat dua serangan bom bunuh diri di sebuah kota perbatasan di Afghanistan Selatan.
Seperti dilaporkan Reuters, mengutip pejabat setempat Ahad (6/1), ledakan bom diduga menargetkan sebuah pertemuan suku yang dilangsungkan pada Ahad siang. Bom pertama meledak dari sebuah mobil di dekat tempat mereka berkumpul dengan kekuatan besar.
"Sebagian atap bangunan tempat pertemuan para sesepuh roboh setelah serangan bom bunuh diri," kata Sayed Hashem Agha, kepala daerah Spin Boldak di provinsi Kandahar.
Beberapa menit kemudian, seorang pria dengan bom terikat di tubuhnya berlari ke arah sekelompok polisi yang menjaga bangunan itu. Polisi menembakinya, yang mengakibatkan bom itu meledak.
Laporan Reuters menyebutkan kalau Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. "Dua serangan bom bunuh diri terhadap kantor shura (sesepuh suku) di dalam kompleks gubernuran wilayah itu menewaskan ketua shura dan delapan orang lain," kata Qari Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban, dalam sebuah pesan teks.
Ledakan bom tersebut terjadi ketika Presiden Afghanistan Hamid Karzai bersiap-siap mengunjungi Washington untuk berunding dengan Presiden AS Barack Obama mengenai masa depan negaranya bila sebagian besar pasukan NATO sudah ditarik pada akhir 2014.