REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Charlie Hebdo, tabloid satir Prancis, mengklaim isi serial komik Nabi Muhammad terbitan mereka sepenuhnya ‘halal’. Tapi, Ibrahim Kalin sebaliknya menilai Charlie Hebdo sengaja melakukan provokasi dengan menerbitkan komik Nabi setebal 65 halaman tersebut.
Penasehat senior Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, itu menilai Charlie Hebdo sudah salah dengan mengisahkan kehidupan Nabi dalam bentuk gambar.
‘’Mentransformasikan kehidupan Nabi umat Islam dalam bentuk kartun itu sendiri sudah sebuah kesalahan,’’ kata Ibrahim Kalin lewat kicauan Twitternya seperti dikutip news.yahoo.
Charlie Hebdo mengklaim komiknya ‘halal’ karena didasarkan pada kisah kehidupan Nabi yang ditulis oleh ilmuwan dan sejarawan Muslim. Tabloid satir ini pun mengklaim komiknya diedit oleh Muslim sehingga telah mendapat legitimasi umat Islam.
Ibrahim Kalin tidak peduli dengan segala macam argumentasi Charlie Hebdo. Dalam ajaran Islam, menggambarkan sosok Nabi dalam bentuk gambar merupakan perbuatan yang dilarang.
‘’Apapun alasan yang dikatakan orang-orang di Charlie Hebdo, ini (Komik Nabi) adalah sebuah provokasi,’’ kata Ibrahim Kalin.