REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ada reaksi awal ketika tabloid satir asal Prancis, Charlie Hebdo, meluncurkan komik Nabi Muhammad SAW pada Rabu lalu.
Salah satunya reaksi dari Najat Vallaud-Belkacem, menteri hak perempuan Prancis, yang secara tidak langsung menyarankan Charlie Hebdo untuk menjaga ketentraman dalam masyarakat.
Vallaud-Belkacem mengatakan kepada France2 bahwa dia belum membaca komik Nabi terbitan Charlie Hebdo. Karena itu, dia sulit membuat penilaian tentang komik tersebut.
‘’Tapi, saya kira kami berada di sebuah negara dimana membutuhkan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dengan menghormati hukum dan ketertiban,’’ kata Vallaud-Belkacem.
Vallaud-Belkacem secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa Charlie Hebdo bisa mengganggu ketertiban dengan menerbitkan komik Nabi. Meski, Vallaud-Belkacem pun mengakui apa yang dilakukan oleh Charlie Hebdo merupakan bentuk kebebasan berekspresi.
‘’Jadi, benar-benar sulit untuk menegakkan semacam aturan dengan absolut,’’ katanya. ‘’Kita sebaiknya tidak perlu untuk menyiramkan bensin ke dalam api.’’
Sementara penasehat senior Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menilai komik Nabi terbitan Charlie Hebdo provokatif.