REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Presiden Dewan Nasional Libya, Mohammed Megaryef, dikabarkan selamat dalam serangan terhadap hotelnya di oasis selatan, Sabha, pekan lalu. Menurut juru bicara Dewan Nasional Libya, Rassmi Beruwien, insiden tersebut sebagai percobaan pembunuhan.
"Hotel tempat ia tinggal diserang selama tiga jam. Ada penembak jitu. Ini tampaknya seperti upaya pembunuhan," kata Beruwien, Ahad (6/1) waktu setempat
"Tiga orang dari pasukan keamanan militer terluka tapi sayangnya tidak ada pelaku yang tertangkap. Menyerang lokasi presiden tinggal merupakan usaha pembunuhan," tambahnya.
"Peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/1) dini hari. Megaryef, yang tidak terluka, berbicara kepada televisi pemerintah tentang insiden itu, dan pernyataannya menyebar di laman jejaring sosial.
"Sekitar pukul 2 pagi, ada ledakan dan tembakan penembak jitu di hotel tempat kami tinggal. Baku tembak berlangsung sekitar tiga jam, "katanya.
Insiden itu menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pemerintah baru Libya terkait pengamanan di kawasan selatan, wilayah gurun yang marak dengan perdagangan ilegal dan senjata yang tersisa dari konflik 2011 yang menggulingkan diktator Moamer Gaddafi.
Bentrokan suku di selatan yang kaya minyak telah menewaskan ratusan orang pada tahun 2012. Pada bulan Desember, Tripoli memberlakukan darurat militer di wilayah tersebut dan memerintahkan agar perbatasan darat dengan Chad, Niger, Sudan dan Aljazair ditutup.