REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setiap malam, Christina selalu terbangun. Spontan, ia berdoa. Ia lupakan sejenak keraguannya terhadap konsep trinitas.
Ia ingin berdoa kepada Tuhan sesungguhnya. "Anda tahu, hal favoritku ketika berkunjung ke gereja adalah aku bisa berdoa dengan meminta kepada-Nya, berkati ibu dan anjing saya. Aku selalu merasa terhubung dengan hal yang Maha Kuasa," kenang dia seperti dikutip onislam.net, Senin (7/1).
Keluarga Christina sejak lama meninggalkan Gereja Katolik setelah mengetahui skandal pastor dengan seorang laki-laki. Saat itulah, ia dikenalkan seorang temannya yang beragama Islam.
Memasuki jenjang kuliah, Christina ambil bagian dalam organisasi Asosiasi Mahasiswa Muslim (MSA). Di sana, ia mengikuti rutinitas seperti berpuasa dan mencari Lailatul Qadar.
"Aku pergi ke sebuah ruangan yang cukup gelap. Aku lihat banyak muslim menangis. Terdengar suara Allahuakbar," kenang dia.