Dari Rupee Hingga Film
Sepak terjang Ali Jinnah dalam membangun Pakistan mendapat respons luar biasa dari generasi pelanjutnya.
Misalnya saja, setiap kali memperingati hari kelahiran Jinnah pada 25 Desember, Pemerintah Pakistan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Sebagai penghormatan terhadapnya, gambar wajah Jinnah ditampilkan dalam lembaran-lembaran mata uang rupee Pakistan. Namanya pun diabadikan sebagai nama bandara internasional di Karachi, yakni Jinnah International Airport.
Tak hanya di level domestik, popularitas Jinnah juga meluas hingga ke mancanegara. Di Ankara, Turki, misalnya, terdapat sebuah ruas jalan yang mengusung namanya, yakni Cinnah Caddesi.
Lalu, di Teheran, Iran, ada pula jalan bernama Muhammad Ali Jenah Expressway. Pemerintah negeri para mullah ini juga pernah merilis perangko untuk memperingati 100 tahun ulang tahun Jinnah.
Nama yang merujuk pada sosok Jinnah dapat pula ditemukan di Devon Avenue di Chicago, Amerika Serikat. Sedangkan, di India didirikan bangunan Jinnah Tower yang berada di Guntur, Andhra Pradesh.
Pada 1998, kisah hidup Jinnah diangkat ke layar lebar. Di film ini, tokoh Jinnah muda diperankan oleh aktor Inggris, Richard Lintern. Sedangkan, aktor Christopher Lee memerankan Jinnah semasa dewasa.
Pemimpin yang Fashionable
Tak hanya memikat di gelanggang politik, sosok Ali Jinnah juga menarik diamati dari sisi yang lain, yakni sisi fashion. Ia tergolong pemimpin yang sangat memerhatikan busana yang dikenakan.
Dalam hal berbusana, Jinnah mengadopsi gaya Barat, tetapi dipadukan dengan selera fashion-nya sendiri. Rumor yang mencuat, Jinnah memiliki lebih dari 200 kemeja jahitan tangan. Kemeja itu dibuat khusus dengan bagian kerah dibiarkan tak berkancing.
Kebiasaannya yang lain, Jinnah tak pernah menggunakan dasi yang sama untuk dua kali pemakaian. Ciri khas lainnya, ia kerap mengenakan sherwani, yakni mantel panjang yang dipadu topi karakul. Seiring meroketnya popularitas si pemakai, topi ini kemudian dikenal sebagai “Jinnah cap” alias topi Jinnah.