Senin 07 Jan 2013 23:06 WIB

Natal-Tahun Baru Lewat, Harga Ayam Potong Cirebon Meroket

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kota Cirebon, terus meroket. Akibatnya, sejumlah pedagang mengalami penurunan omzet penjualan.

Berdasarkan pantauan di Pusat Perbelanjaan Harjamukti (PPH) dan Pasar Perumnas, Senin (7/1), harga ayam potong saat ini berkisar antara Rp 28.000 - Rp 31.000 per kg. Padahal sebelumnya, harga ayam potong hanya sekitar Rp 20.000 - Rp 24.000 per kg.

''Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu,'' ujar seorang pedagang ayam potong di Pusat Perbelanjaan Harjamukti, Muspiah.

Muspiah mengaku, tidak mengetahui penyebab pasti kenaikan harga ayam di pasaran. Dia menduga kondisi itu terjadi akibat berkurangnya pasokan ayam dari pengepul.

Muspiah mengungkapkan, sejak harga ayam mengalami kenaikan, omset penjualannya mengalami penurunan. Dalam kondisi normal, dia mengaku bisa menjual ayam potong sebanyak 70 kg per hari. ''Tapi sekarang, jual 50 kg saja tidak habis,'' keluh Muspiah.

Muspiah menuturkan, kenaikan harga ayam potong menyebabkan konsumennya beralih pada komoditas lainnya yang lebih murah. Karena itulah, omset penjualannya menjadi turun.

Salah seorang pedagang ayam di Pasar Perumnas, Udin, juga mengeluhkan naiknya harga ayam potong. Kondisi tersebut menyebabkan dagangannya menjadi sepi.

Saban hari ia bisa menjual sepuluh kilogram ayam potong per hari, tapi kini sekitar lima kilogram per hari. ''Saya juga heran, Natal dan Tahun Baru kan sudah lewat, tapi harganya masih saja tinggi,'' keluh Udin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement