REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Aktivis mahasiswa mengecam maraknya pendirian waralaba atau minimarket di Kota Sukabumi. Pasalnya, kehadiran minimarket merugikan para pedagang kecil.
"Kami minta pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai pembatasan minimarket," ujar Ketua Forum Aktivis Mahasiswa Sukabumi (FAMS) Sukabumi, Yayan Hendayana, kepada Republika, Selasa (8/1).
Langkah ini dilakukan agar proses perizinan pendirian minimarket tidak secara mudah diperoleh.
Menurut Yayan, keberadaan minimarket dikeluhkan para pedagang kecil. Hal tersebut disebabkan bangunan minimarket berada tidak jauh dari warung-warung kecil.
Yayan mengatakan, seharusnya pendirian waralaba harus memperhatikan jarak dengan pedagang kecil dan pasar tradisional. Sehingga kegiatan ekonomi para pedagang kecil dapat tetap bertahan.