REPUBLIKA.CO.ID, Masjid ini mengusung konsep perpaduan nuansa tradisional dan modern.
Suara lelaki yang sedang mengaji dan anak kecil yang berteriak terdengar seperti menyatu.
Vibrasi dua suara berbeda karakter itu kemudian menjalar ke setiap sudut ruang an di Masjid Raya Al-A'zhom, Tangerang.
Gema itu seperti echo yang berlari. Hanya dalam jeda waktu yang singkat, pantulan suara itu menjalar antara satu tiang ke tiang lainnya.
Lalu, merambat ke atas sisi kubah. Suara tersebut sekaligus menjadi pemecah keheningan yang melingkupi Masjid Al-A'zhom siang itu.
Secara kasat mata, memang terlihat banyak orang di dalam masjid. Tapi, hampir semuanya sedang asyik rebahan. Sepertinya, di siang yang terik itu, mereka sedang menikmati nuansa dingin yang bersumber dari lantai granit Cina yang terhampar di bagian dalam masjid raya ini.
Tentang suara yang menggema tadi, hal itu menjadi bukti betapa ruangan masjid ini begitu besar. Tak hanya besar, ruangan itu juga indah. Salah satu unsur dekoratifnya adalah barisan tiang di sisi pinggir.
Sementara di bagian tengah, dibiarkan lapang, tanpa pembatas. Desain ruang semacam ini mengadopsi gaya arsitektural Timur Tengah. Gaya semacam ini bisa ditemukan, salah satunya pada Masjid Nabawi di Madinah.
Keleluasaan ruangan diperkuat pula oleh bagian atapnya. Ketika mendongak ke bagian kubah, tampak tumpukan lima kubah besar di atas kepala. Berjarak sekitar tujuh meter dari lantai, kubah-kubah itu terdiri atas satu kubah besar yang dikelilingi empat kubah kecil.
Seperti yang tertulis dalam buku laporan pembangunan Masjid Raya Al-A'zhom, diameter luar kubah utama mencapai 33,685 meter, sementara diameter kubah kecil 32,782 meter. Jika ditotalkan dengan proyeksi mendatar maka luasnya mencapai 3.142 meter persegi. Sedangkan, berat kubah ini konon mencapai 300 ton. Wow!
Slamet Wirasonjaya, yang merancang masjid ini, memiliki pesan tersendiri tentang lima kubah tersebut. Kubah yang berjumlah lima, kata dia, menyimbolkan lima rukun Islam dan kewajiban shalat lima waktu.
Tentu, sang arsitek tak cuma memainkan simbol-simbol untuk memberikan nilai religius pada masjid ini. Kubah yang memiliki dasar kuning keemasan ini dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Alquran.
Pada kubah sisi barat, terdapat kaligrafi Surah an-Nur ayat 35 serta al-Baqarah ayat 255 dan 285. Lalu, pada kubah sisi selatan, tampil kaligrafi Surah at-Taubah 105, Ali Imran 112, dan Al-An’am 132-133.
Kaligrafi Surah Al Bayyinah ayat 5 dan Ar-Ruum 30-33 mempercantik kubah sisi timur. Sedangkan, dekorasi kubah sisi utara adalah kaligrafi Surah al-Anbiyaa 107, al-Fath 29, dan Luqman 17-18.