REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf ingin petani sayur dan buah meningkatkan pendapatan dari usaha mereka.
Dede menyarankan, agar para petani tidak hanya memanen dan langsung menjualnya begitu saja. "Para petani harus mampu mengolah komoditi produksinya sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar," katanya, Selasa (8/1).
Petani, ujar Dede, harus memiliki industri rumah tangga sendiri untuk mengolah sayur dan buah. Petani yang kreatif mampu menarik industri hilir menjadi satu dengan industri hulu. Selain menghemat ongkos distribusi juga mampu menambah tenaga kerja di lingkungan petani.
Dede mencontohkan petani nanas di Subang tidak hanya menanam dan memanen dalam bentuk buah tetapi juga mampu memproduksi nanas sebagai bahan membuat selai. Begitu juga dalam membuat saos, petani tomat dapat langsung memproduksi. Sehingga tidak harus dijual ke perusahaan besar dengan harga murah.
Dede memiliki ide agar industri rumah tangga di hulu agro dapat terwujud. Pemberdayaan petani dengan pelatihan kewirausahaan dan pemberian pinjaman modal tanpa agunan dapat efektif membantu petani. Sehingga para petani dan pemilik kebun tidak cuma-cuma dengan harga murah dalam bentuk bahan baku.
Namun untuk memenangkan persaingan pasar dengan perusahaan besar, kata Dede, pemerintah harus dapat mendorong dengan membuka akses pasar dan swalayan. "Jangan takut bersaing, kami berjanji akan memfasilitasi para petani agar mudah memasuki pasarnya agar semakin sejahtera," jelasnya.
Calon Gubernur Jawa Barat ini juga berharap mampu mengikis mata rantai para tengkulak dan mafia pertanian yang selalu merugikan petani kecil. Sektor agro merupakan salah satu penyangga perekonomian Jawa Barat sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.