REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Jalur pendakian di Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ditutup sementara, akibat cuaca buruk yang terjadi.
"Adanya badai, kondisi cuaca yang ekstrem, hujan dan kabut tebal dapat membahayakan keselamatan para pendaki, sehingga mulai hari ini jalur pendakian Semeru resmi ditutup," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Selasa.
Beberapa pendaki yang turun dari Gunung Semeru, lanjut dia, menyampaikan bahwa kondisi cuaca di jalur pendakian sudah mulai diterjang badai, hujan deras, dan kabut tebal.
"Dengan cuaca seperti itu, pendaki harus benar-benar ekstra waspada dan hati-hati karena dapat menyebabkan pendaki tersesat dan membahayakan pendaki," ujarnya.
Menurut dia, petugas TNBTS di Pos Ranu Pani tidak akan memberikan izin kepada wisatawan yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru sejak hari ini, namun masih ada sejumlah pendaki yang belum turun.
"Petugas masih menunggu sejumlah pendaki yang akan turun hari ini sesuai dengan surat izin pendakian mereka karena jalur pendakian Semeru harus dikosongkan, sebelum ditutup," tuturnya.
Ayu menjelaskan TNBTS berencana menutup jalur pendakian gunung api tertinggi di Pulau Jawa yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, selama tiga bulan yakni sejak 8 Januari hingga 24 Maret 2013.
"Selain cuaca buruk, pemulihan ekosistem juga menjadi salah satu faktor untuk menutup jalur pendakian Gunung Semeru tersebut," katanya.