REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI---Seorang balita umur 1,5 tahun bernama Robby Akhirin di Jambi terlahir tanpa anus dan membutuhkan bantuan akibat orang tuanya tidak mampu membiayai operasi balita tersebut.
"Robby lahir di Jambi, 3 Juli 2011. Dua hari setelah lahir, Robby baru diketahui tidak memiliki anus," ujar Anto (41) ayah balita Robby.
Robby adalah anak keenam dari pasangan Anto dan Sari Bunga (40) yang juga warga Desa Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi.
Menurut Anto, saat pertama diketahui tidak memiliki anus, Robby langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jambi. Saat dirumah sakit itu, dokter menyarankan agar operasi anus buatan dilakukan saat Robby berumur satu tahun.
"Saat umur Robby satu tahun, kami bawa lagi ke rumah sakit. Namun, setelah satu minggu menjalani perawatan, Robby dirujuk ke RS Muhamad Husin Palembang, Sumatra Selatan," katanya.
Menurut Anto, saat dirujuk ke Palembang, pihak RSUD Raden Mattaher, Jambi tidak memberikan alasan yang jelas. "Hanya dikatakan ruang operasi sedang penuh. Oleh pihak rumah sakit kemudian diminta untuk dibawa ke Palembang," katanya.
Lebih lanjut Anto mengatakan, selama tiga bulan keluarganya di Palembang, namun Robby tak kunjung dioperasi. "Saat kami coba tanya ke dokter, katanya minggu depan dioperasi. Namun selama tiga bulan itu tidak juga dioperasi," ujarnya lagi.
Sampai pada akhirnya, Anto ingin memperpanjang surat rujukan ke PT. Askes, ternyata dirinya ditolak. Alasannya, memasuki tahun 2013 kerjasama Pemprov Jambi dengan PT. Askes sudah habis. Sehingga, jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesmasda) yang dipegang Anto untuk pengobatan anaknya tidak bisa dilakukan.
"Akhirnya kami kembali lagi ke Jambi setelah tiga bulan di Palembang tanpa ada kejelasan. Saat ini saya tidak ada pekerjaan lagi demi anak saya sembuh," ujar Anto yang mengaku sebelumnya bekerja sebagai buruh.
Dengan kondisi ini, Anto terus berupaya mencari bantuan ke Pemprov Jambi terkait biaya pengobatan bagi kesembuhan buah hatinya itu.
"Saya tadi juga sudah ke RSUD Raden Mattaher, tapi tetap tidak mendapat jawaban mengenai operasi anak saya," ujarnya lagi.
Sementara itu, juru bicara RSUD Raden Mattaher, Agus Sanusi saat dihubungi untuk dikonfirmasi mengaku sedang rapat. "Maaf saya sedang rapat," ujarnya.
Karena tidak memiliki uang lagi, Robby bersama kedua orangtuanya sementara ini tinggal dengan menumpang di sekretariat Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI), Provinsi Jambi. "Kami sangat membutuhkan bantuan baik dari pemerintah maupun para dermawan," tambah Anto.