REPUBLIKA.CO.ID, Badan Islam-Kristen untuk solidaritas Al-Quds mengkhawatirkan persetujuan pemerintah penjajah untuk membangun 1100 kamar hotel di jalan Hebron kota Al-Quds, di belakang garis hijau.
Sekjen Badan Islam-Kristen, Dr. Hana Isa dalam penjelasannya mengatakan, Israel bekerja siang dan malam untuk menjadikan Al-Quds sebagai ibu kota abadi bagi Israel.
Mereka berupaya meyahudikan mayoritas bangunan yang ada di sana. Selain itu, mereka membidik bangunan yang berada di dalam wilayah tembok rasial sekitar kota Al-Quds timur, untuk mengukuhkan otoritasnya. Dengan demikian sulit rasanya untuk menjadikan Al-Quds timur sebagai ibu kota Palestina.
Dengan ini, lembaga Islam-Kristen meminta dunia internasional khususnya DK PBB untuk segera menghadang proyek yahudisasi dan melindungi status kearaban kota Al-Quds. Penghancuran dan pengusiran masih terus berlangsung diselingi permukiman Israel.