REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi menyebarkan surat edaran kewaspadaan menghadapi flu burung pada unggas. Tindakan ini diambil meningkatnya potensi penyebaran flu burung.
Terakhir, kasus kematian unggas dalam jumlah banyak terjadi di Kecamatan Cicurug, Sukabumi pada Desember 2012 lalu. Namun, hingga kini penyebab kematian ribuan ekor unggas ini belum diketahui.
"Kami sudah mengirimkan surat edaran ke semua kecamatan," ujar Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir, kepada Republika, Rabu (9/1).
Upaya tersebut ditargetkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terutama peternak agar mewaspadai flu burung.Langkah antisipatif diperlukan agar penyebaran penyakit bisa dicegah sejak dini.
Para peternak misalnya diminta menyehatkan hewan ternak peliharaanya dan menggiatkan kebersihan kandang.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Meirizal Zulkarnain mengatakan, ayam yang mengalami mati mendadak di Kecamatan Cicurug mencapai sekitar 2.500 ekor. "Peternak meminta pemerintah serius dan terbuka menangani flu burung,’’ imbuh dia.