Rabu 09 Jan 2013 21:06 WIB

Skema Pensiun PNS Dikaji, Berpeluang Diubah

Ratusan pensiunan antri untuk mengambil tunjangan pensiun di Bank BTPN Depok, Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ratusan pensiunan antri untuk mengambil tunjangan pensiun di Bank BTPN Depok, Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah masih mengkaji skema program pembayaran pensiun yang lebih baik. Tujuan studi ini untuk menyehatkan sistem pembayaran yang tidak memberatkan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN), kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

"Masih didiskusikan, tujuannya untuk pengelolaan yang lebih baik. Kami harapkan ada sistem yang lebih baik untuk pembayaran dana pensiun," kata Agus usai rakor di Jakarta, Rabu (9/1).

Tetapi dia menegaskan pemerintah akan tetap membayar uang pensiun para PNS yang memasuki masa pensiun dengan sistem yang berlaku saat ini. "Untuk pensiunan PNS tetap kami bayarkan dana pensiun mereka seperti yang sudah-sudah," katanya.

Senada, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Abubakar mengatakan kementriannya mengharapkan adanya perubahan skema pembayaran Pay As You Go menjadi sistem Fully Funded.

Meski demikian, wacana tersebut tidak akan mudah direalisasikan. "Kalau diubah dari pay as yo go menjadi fully funded itu tidak bisa berlaku untuk semua PNS," katanya.

Dia menjelaskan sistem tersebut hanya akan berlaku untuk para PNS baru, sementara untuk PNS lama masih menggunakan sistem terdahulu. "Jadi berlaku untuk pegawai baru saja," katanya.

Meski realisasi skema fully funded tidak mudah, tetapi Azwar mengakui dengan skema yang sekarang yakni sistem pay as you go, membuat APBN terbebani. "Yang sekarang juga nggak sehat," katanya.

Saat ini sistem pembayaran pensiun PNS menggunakan sistem pay as you go atau saat memasuki masa pensiun dan dibiayai oleh pemerintah melalui APBN.

Penerapan sistem itu membuat beban APBN terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penerima pensiun dan besaran kenaikan gaji pokok maupun pensiun pokok.

Pemerintah ingin mengganti skema tersebut dengan sistem fully funded, pendanaan pensiun yang bersumber dari iuran PNS sebagai pekerja dan pemerintah sebagai pemberi kerja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement