REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—PT Kereta Api Indonesia (KAI) dinilai ‘mempermaikan’ warga terkena proyek (WTP) pengembangan kawasan Museum Kereta Api, Ambarawa.
Pasalnya, tali asih yang diberikan dan seharusnya sudah menjadi hak ke-sembilan WTP, ternyata belum bisa dicairkan sesuai waktu yang telah dijanjikan.
WTP Museum Kereta api ini pun kecewa dan menuding PT KAI tidak konsekuen dengan kesepakatan yang dicapai di Balai kelurahan Panjang, Kamis (3/1) lalu.
Koordinator WTP pengembangan kawasan Museum Kereta Api Ambarawa, Amin Sudjadi menegaskan, dari pertemuan di balai kelurahan Panjang tali asih yang diberikan sudah cair Selasa (8/1) kemarin.
Namun sejumlah WTP yang mencoba mencairkan uang tali asih tersebut harus gigit jari. Pasalnya pihak Bank BNI –yang ditunjuk sebagai perantara—belum menerima transfer dari PT KAI.
“Selasa kemarin kami sudah mendatangi bank tersebut, tapi gagal mencairkan akibat uang dari PT KAI belum masuk,” ungkap Sujadi kepada wartawan, Rabu (9/1).
WTP pun menganggap PT KAI telah mengingkari janji dengan melanggar kesepakatan yang dibuat sendiri. “Hal ini membuat WTP kian kecewa,” lanjutnnya.
Kekecewaan WTP ini, jelasnya, sangat beralasan. Karena WTP sudah membongkar hampir seluruh bagian rumah dan bangunan. Bahkan barang-barang milik WTP juga sudah dipindahkan.
Meski nilai tali asih yang diterima dinilai terlalu kecil, tapi bisa menjadi tambahan dan meringankan biaya pindah. “Tapi praktiknya kami seperti dibohongi,” tegasnya.
Sebelumnya, biaya bongkar bangunan dan ongkos pindah bangunan di atas tanah PT KAI untuk pengembangan kawasan Museum Kereta Api Ambarawa ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT KAI nomor Kep.u/JB.312/III/2/KA-2012.
Berdasarkan keputusan tersebut, total anggaran yang diberikan kepada sembilan warga mencapai Rp 108 juta dengan besaran yang bervariasi tergantung jenis bangunannya.
Tali asih diberikan dalam bentuk tabungan melalui Taplus BNI yang bisa dicairkan pada Selasa (8/1). Namun pihak bank meminta untuk kembali pada Kamis (10/1).
Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop IV Semarang, Surono yang dikonfirmasi berdalih pihaknya telah mengkonfirmasi pada bagian keuangan bahwa uang tali asih kepada WTP tepat waktu.
Menurut dia uang sebesar Rp 108 juta telah ditransfer pada Selasa (8/1). “Kemungkinan WTP datang ke bank pagi, sebelum uang tersebut ditransfer,” jelasnya.