REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Mulai tanggal 22 Januari mendatang, pengguna bus Transjakarta bisa membeli tiket elektronik ata e-ticketing sebagai alat pembayaran. Rencananya, uji coba tiket elektronik hanya akan dilakukan dibeberapa koridor saja. Sebanyak enam bank nantinya akan bergabung untuk menjalankan sistem ini. Melalui cara ini, diharapkan akan memudahkan penumpang dalam melakukan transaksi pembayaran tiket.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, uji coba akan dilakukan pada 22 Januari bertepatan dengan waktu 100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI. "Beberapa koridor kami uji coba. Uji coba akan dilakukan di koridor VI (Ragunan-Dukuhatas) atau koridor VIII (Lebakbulus-Harmoni)," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta.
Dikatakan Ahok, sapaan akrabnya, melalui enam bank yang ditunjuk Pemprov DKI Jakarta, masyarakat bisa melakukan pembayaran tiket bus Transjakarta. Bahkan, masyarakat yang telah memiliki flazz e-toll juga dapat digunakan. Bank-bank yang ditunjuk diantaranya, BCA, Bank Mandiri, dan Bank DKI.
"Prinsipnya uang elektronik itu bisa dipakai apapun bank Anda. Di Jakarta ada tujuh bank yang disetujui oleh Bank Indonesia (BI), tapi kami hanya pasang bisa sampai enam bank saja. Ini juga membantu BI dalam transaksi karena lebih cepat dan mudah," ucapnya.
Meski demikian, tiket elektronik ini belum terintegrasi dengan tiket kereta api. Sistem ini perlahan akan diperbaiki, sehingga bisa terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya. "Belum terintegrasi dengan tiket kereta api, semuanya bertahap dilakukan," tandasnya.