REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pelaku pemerkosaan bisa siapa saja, termasuk orang terdekat korban. Data statistik di Amerika Serikat menunjukkan dua per tiga dari kasus pemerkosaan dilakukan oleh pelaku yang dikenal korban.
Organisasi nasional AS untuk anti kekerasan seksual yakni Rape, Abuse, and Incest National Network (RAINN) mencatat 73 persen pelecehan seksual dilakukan oleh orang dekat korban. Pelaku bisa jadi teman atau kenalan korban. Organisasi itu mencatat sebanyak 38 persen pelaku pemerkosaan adalah teman atau kenalan korban.
Pelaku pemerkosaan juga dapat berasal dari pacar atau teman baik. Data yang dihimpun RAINN mencatat 28 persen pelaku pemerkosaan adalah pacar atau memiliki hubungan khusus dengan korban. Data itu hanya menunjukkan tujuh persen pelaku pemerkosaan adalah orang asing.
Tempat kejadian pemerkosaan pun tidak jauh dari lingkungan tempat tinggal korban. Lebih dari 50 persen kasus peemekosaan atau pelecehan seksual yang dilaporkan korban, terjadi hanya kurang dari 1,6 kilometer dari rumah korban atau bahkan di rumah korban.
Pemerkosaan justru lebih banyak terjadi di rumah korban. RAINN mencatat empat dari 10 pemerkosaan terjadi di rumah korban. Pemerkosaan juga bisa terjadi di rumah teman, saudara, atau kenalan. Namun, jumlahnya hanya dua dari 10 kasus pemerkosaan. Sementara itu, satu dari 12 kasus pemerkosaan terjadi di tempat parkir.
Waktu pemerkosaan juga bisa terjadi kapan saja. Bahkan, pemerkosaan bisa terjadi di siang hari. Dari data yang dihimpun RAINN menunjukkan 33 persen pemerkosaan terjadi antara pukul 06.00 pagi-18.00. Pemerkosaan yang terjadi pada tengah malam hingga pukul 06.00 mencapai 24 persen.