Kamis 10 Jan 2013 12:34 WIB

Fatah-Hamas Sepakat Laksanakan Perjanjian Rujuk

Red: Yudha Manggala P Putra
Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Palestina yang juga pemimpin Fatah, Mahmud Abbas dan pemimpin Hamas Khaled Meshaal sepakat untuk mempercepat perjanjian rekonsiliasi yang tertunda antara kedua pihak. Kabar baik itu disampaikan anggota politbiro Hamas Izzat al-Rishq, Kamis (10/1). 

Keputusan itu dicapai dalam pertemuan di Kairo, yang dimulai Rabu (9/1). Pertemuan yang merupakan pertama kali dalam hampir setahun bagi Abbas dan Meshal itu memang bertujuan untuk menerapkan kesepakatan perujukan yang ditandatangani pada 2011 antara Fatah dan Hamas.

"Kedua faksi sepakat menyeru semua faksi Palestina untuk melaksanakan perjanjian rekonsiliasi itu," kata anggota politbiro Hamas Izzat al-Rishq, yang menghadiri pertemuan itu kepada AFP, Kamis (10/1). Rishq menambahkan, perundingan itu berlangsung dengan "suasana yang sangat baik dan menjanjikan".

Rish mengatakan para pejabat Fatah dan Hamas akan segera bertemu untuk membicarakan perkembangan-perkembangan lebih lanjut soal kesepakatan tersebut. Ia tidak merinci tanggal perundingan itu atau memberi perincian lebih jauh.

Perseteruan Fatah dan Hamas meruncing sejak 2007. Dalam konflik tersebut Hamas mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza, sementara Fatah tetap menguasai wilayah Tepi Barat.

Pada Mei 2011, Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan perujukan yang diperantai Mesir di Kairo. Berdasarkan kesepakatan itu, kedua gerakan sepakat untuk membentuk pemerintah peralihan yang terdiri atas tokoh teknokrat.

Belakangan, kedua faksi Palestina itu sepakat untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada Mei 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement