REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat mengakui beberapa parpol yang tidak lolos verifikasi faktual telah mendekati untuk mengkomunikasikan kemungkinan bergabung. Tetapi Demokrat menegaskan hanya akan memberikan kesempatan untuk figur-figur yang baik, bukan kutu loncat.
"Banyak yang sudah mendekati dan melakukan komunikasi politik dengan kami. Kami sudah prediksi dari persyaratan yang ada memang jumlah partai pasti tidak akan banyak," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/1).
Partai Demokrat, lanjut Pasek, merupakan partai yang inklusif dan terbuka. Yang siap mengakomodir dan menyerap siapapun masyarakat yang mau bergabung. Apalagi sebagai partai yang terbilang baru, Demokrat membutuhkan banyak energi untuk berkembang.
Tetapi Demokrat menentukan kriteria bagi kader parpol lain yang ingin bergabung. Yaitu mau menyesuaikan dengan AD/ART Demokrat, isu-isu yang ada dan akan dibangun Demokrat, dan mau melebur serta berkoalisi secara utuh dengan Demokrat.
Dalam sistem pencalegan, Ketua Komisi III DPR itu menegaskan, parameter yang ditentukan akan semakin diperketat. Dengan sistem UU Pemilu yang baru, jika dulu jumlah caleg mencapai 120 persen, sekarang dikurangi menjadi 100 persen.
"Jadi berkurang 20 persen jumlah caleg yang akan ada di seluruh indonesia. Otomatis kader itu semakin sedikit yang bisa diterima. Jadi kompetisi akan semakin ketat. Jadi ini menjadi embrio untuk seleksi calon-calon yang lebih berkualitas," jelas Pasek.