REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Kantor berita Iran’s Fars News Agency (FNA) melaporkan Tajikistan merupakan negara dengan jumlah masjid terbanyak di Asia Tengah.
Ketua Administrasi Urusan Agama Kazakstan, Kairat Sharif mengatakan jumlah masjid di Tajikistan mencapai 3.938. Sementara, Kazakstan negara paling luas di kawasan Asia Tengah, hanya memiliki 2.228 masjid.
"Uzbekistan sendiri hanya memiliki 2.050 masjid, Kirgistan 2.200 masjid dan Turkmenistan 400 masjid," kata dia seperti dikutip Asia-Plus, Kamis (10/1).
Data berbeda justru disampaikan Wakil Ketua Komite Urusan Agama Tajikistan (CRA), Mavlon Mukhtorov. Ia menyebutkan Tajikistan hanya memiliki 3.425 masjid biasa, 344 masjid besar dan 40 masjid Agung.
Meski memiliki jumlah masjid terbanyak, Pemerintah Tajikistan justru melarang pemuda beribadah di dalam masjid. Sebuah kebijakan yang dipandang sebagai 'mimpi buruk'.
Aturan itu diberlakukan Ramadhan kemarin. "Bayangkan saat Ramadhan dan hanya sebulan sebelum ulang tahun kemerdekaan Tajikistan, pemerintah memberi hadiah mengerikan bagi semua muslim," ujar seorang ulama terkemuka di negara itu, Akbar Turadzhonzoda.
Dalam aturan itu, semua muslim di bawah 18 tahun, kecuali yang belajar di sekolah agama, dilarang beribadah dan shalat jamaah di masjid nasional.
Aturan itu juga melarang gadis mengenakan perhiasaan kecuali anting-anting dan juga melarang warga berusia di bawah 20 memiliki tattoo, pergi ke klub malam, menonton film atau membaca buku yang bermaterikan kekerasan, ekstremisme dan terorisme.