REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengungkapkan sudah ada satu pemain yang menyatakan bersedia menempuh jalur hukum apabila tak ada penyelesaian gaji dari PT Liga Indonesia (PT LI) hingga 12 Januari.
Meskipun demikian APPI belum mau mengungkapkan identitas pemain tersebut. "Kami pun siap mendampingi pemain tersebut untuk ke jalur hukum," ungkap CEO APPI Valentino Simanjuntak.
Valentino menjelaskan, penyelesaian gaji bukan berarti suatu klub harus langsung melunasi tunggakan. Asalkan ada kesepakatan dengan pemain mengenai pembayaran gaji meskipun dicicil, hal tersebut sudah dinilai sebagai penyelesaian gaji.
Keresahan akan permasalahan tunggakan gaji sudah diungkapkan pemain senior Indonesia, Bambang Pamungkas (Bepe). Bepe yang juga menjadi Wakil Presiden APPI menilai masalah gaji yang tak dibayarkan klub adalah bentuk kesewenang-wenangan yang menurutnya harus dilawan.
Bepe pun meminta pemain untuk berani bersikap tegas menyikapi permasalahan ini. "Sekarang adalah saat di mana pemain harus mulai berani untuk mengambil sikap. Sekarang adalah saatnya pemain sadar jika mereka adalah aset, mereka adalah faktor penting, dan sebuah komponen berharga dalam bergulirnya sebuah kompetisi sepakbola," kata Bepe di situs pribadinya Rabu (9/1) malam (Bepe: Saatnya Pemain Bersikap!)
Bepe adalah salah satu 'korban' atas permasalahan ini. Gajinya selama lima bulan ketika membela Persija Jakarta di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 belum dibayarkan klub.
Aksi mogok juga sudah dilakukan Bepe bersama sembilan pemain Persija lainnya sebagai bentuk tuntutan kepada manajemen agar menyelesaikan kewajibannya. Bepe dan kawan-kawan tidak berpartisipasi dalam laga perdana Persija melawan Persisam Putra Samarinda pada Ahad (6/1).