Jumat 11 Jan 2013 05:54 WIB

Anwar Ibrahim Ungkap Catatan Hitam Pers Malaysia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Abdullah Sammy
Anwar Ibrahim
Foto: Tribunnews
Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Partai Keadilan Rakyat Malaysia (PKR),  Anwar Ibrahim mengatakan kebebasan berpendapat dan masa depan pers di negaranya suram.

Kondisi itu dikatakan dia, lantaran terjadinya pembungkaman dan monopoli pemberitaan oleh penguasa. Menurut Anwar, sulit menemukan pemberitaan mengenai orang di luar lingkaran penguasa pemerintahan.

Jikapun ada, terang dia, hanyalah tuduhan buruk belaka. ''Kami (oposisi) tidak punya kesempatan mengklarifikasi,'' kata dia, saat memberikan pidato singkatnya di Jakarta, kamis (10/1) malam.

Anwar mengungkapkan situasi kebebasan dan perkembangan pers di Malaysia. Mantan Wakil Perdana Menteri, di era Mahathir Muhammad ini diundang oleh Forum Pemimpin Redaksi Media Massa di Indonesia. Tokoh oposisi di Negeri Melayu ini, menjadi sumber tunggal dalam diskusi terbatas bertema "Demokrasi dan Kebebasan Pers", di  Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Kamis (10/1).

Menurut dia, salah satu kebobrokan di negaranya, terlihat dari keran kritik yang sengaja tersumbat. Hal tersebut dibuktikannya dengan tidak adanya pers di Malaysia yang memberi ruang bicara bagi partai lawan penguasa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement