Jumat 11 Jan 2013 08:32 WIB

Tol Kebanjiran, Perlu 10 Jam dari Ciujung ke Gerbang Tol Balaraja

  Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).   (Antara/Asep Fathulrahman)
Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1). (Antara/Asep Fathulrahman)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Banjir di tol Tangerang - Merak tepatnya di kawasan Ciujung, membuat pengendara menghabiskan waktu lebih dari 10 jam dari gerbang tol Ciujung - jalan arteri  Serang- gerbang tol Balaraja Barat.

"Dari tadi kendaraan tidak bergerak," kata Hartono (35) pengemudi truk tronton yang kendaraannya dialihkan menuju jalan arteri Serang, Jumat.

PT Marga Mandala Sakti mengalihkan seluruh kendaraan ke jalan arteri melalui gerbang tol Ciujung untuk kendaraan dari arah Merak, dan melalui gerbang tol Balaraja Barat untuk kendaraan dari arah Jakarta, setelah sungai Ciujung meluap.

"Kami terpaksa mengalihkan lalulintas karena ketinggian air sudah di atas satu meter serta arusnya sangat deras sehingga membahayakan pengguna jalan," kata Humas PT MMS Rahmatulloh.

Arah sebaliknya (Balaraja - Ciujung) membutuhkan waktu tempuh dua sampai lima jam lebih lama, karena padatnya volume kendaraan.

Kondisi demikian karena di jalan arteri Serang juga tergenang air dampak dari luapan sungai Ciujung hanya saja ketinggiannya masih 30 centimeter sedangkan banjir di jalan tol  ketinggian airnya sekitar 1,1 meter - 1,2 meter.

Genangan air sungai Ciujung di jalan arteri dapat dijumpai setelah jembatan yang melintasi sungai Ciujung sampai menjelang terowongan tol.

Akibat genangan tersebut membuat sejumlah kendaraan mogok sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat parah di jalan arteri Serang.

Tidak hanya itu disepanjang arteri Serang juga penuh dengan aktivitas kegiatan manusia mengingat di kawasan tersebut banyak berdiri pabrik.

Tidak hanya itu di kawasan industri Cikande pengguna kendaraan juga harus memperlambat kendaraannya karena kondisi jalan yang rusak berat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement