Jumat 11 Jan 2013 09:20 WIB

Jalur Puncak Kembali Dibuka

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fernan Rahadi
Jalur Puncak/Ilustrasi
Foto: antaranews.com
Jalur Puncak/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK -- Jalur jalan Raya Puncak bekas longsoran telah berhasil disterilkan, sehingga dua jalur telah kembali dibuka untuk dua arah, Jumat (11/1).

Petugas Pusat Pengendali Operasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Yanto mengatakan jalur telah kembali dibuka sejak Kamis (10/1) malam tadi. "Arus lalu lintas telah kembali normal," ujarnya.

Satu mobil pengeruk yang dikirim dari Bogor pun telah ditarik kembali. Sementara dua mobil pengeruk milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih berada di lokasi.

Sebelum dua jalur diberlakukan, satu jalur telah dioptimalkan dengan sistem buka-tutup. Kendaraan dari Puncak diizinkan lewat ke arah Cianjur sementara jalur sebaliknya masih ditutup.

"Dua jalur sudah dibuka sekitar pukul 20.00 WIB," kata Yanto. Meskipun demikian, pengendara diimbau untuk memelankan kendaraannya ketika melintasi lokasi longsor.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur, AKP Sudewo sempat mengatakan kondisi tebing masih labil. Sehingga, getaran dari kendaraan yang melintas dikhawatirkan akan menyebabkan longsoran kembali.

Namun, mengingat kendaraan yang menunggu jalur dibuka antriannya mencapai tiga kilometer, maka jalur diupayakan aman untuk dilalui.

Rabu (9/1) sore lalu, jalur jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Cipanas, Cianjur tepatnya 1 km dari Puncak Pass mengalami longsor. Tanah dan bebatuan tebing ambles menutupi dua jalur sehingga arus lalu lintas Puncak-Cianjur terputus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement