REPUBLIKA.CO.ID,PAOLA--Komunitas Muslim Malta memuji perhatian yang diberikan Perdana Menteri, Lawrence Gonzi terhadap umat Islam. Bagi komunitas Muslim, perhatian itu sangat berharga guna mendorong proses integrasi umat Islam ke dalam masyarakat Malta.
Terakhir, PM Lawrence memberikan bantuan kepada sekolah Muslim sebesar 700 ribu euro. Ini merupakan janji dari PM setelah kembali terpilih pada pemilu lalu. "Sekolah anda sekolah kami, anak anda anak kami juga," demikian komentar Lawrence saat memberikan bantuan itu, seperti dikutip Times of Malta, Kamis (11/1).
Imam Mohammed Elsadi, salah seorang pemimpin komunitas Muslim dan kepala sekolah Mariam Al Batool, menilai bantuan yang diberikan PM Lawerence sangat penting dalam melanjutkan usaha perbaikan kualitas sumber daya Muslim.
"Saya kira tanpa bantuannya, sekolah itu akan ditutup. Terlebih sekolah-sekolah Islam di Malta itu banyak mendapat bantuan dari Timur Tengah, namun bantuan itu tersendat ketika revolusi Arab terjadi," kata Elsadi.
Menurut Elsadi, selama bantuan diberikan, lebih dari 284 siswa mendapatkan bantuan itu. Karena itu, ia berharap bantuan terus diberikan, kalau perlu, ada anggaran khusus yang dialokasikan.
Terkait hal lain, Elsadi meminta pemerintah untuk lebih banyak ruang beribadah bagi umat Islam, seperti ruang shalat di bandara, rumah sakit dan sekolah. Menurutnya, ini penting karena kebutuhan ruang beribadah bagi umat Islam sangat terbatas. "Saya harap, pemerintah bisa memperhatikan hal ini," katanya.
Selain itu, Elsadi juga mengharapkan pemerintah untuk tidak berlaku diskriminatif terhadap Muslimah berjilbab, entah itu di ruang kerja atau sekolah. Menurutnya, masalah itu sangat penting karena selama ini tercatat sejumlah insiden yang merugikan Muslimah.