REPUBLIKA.CO.ID, OMAN -- Bank syariah pertama Oman, Bank Nizwa, sudah mulai beroperasi. Peluncuran bank oleh Kesultanan Oman telah membuka pintu bagi masyarakat untuk memulai era baru bagi perbankan Islam.
"Kerangka peraturan perbankan syariah yang ditetapkan oleh Bank Sentral Oman telah memposisikan perekonomian bangsa mencapai sukses lebih besar," ujar Chairman Bank Nizwa, Sayyid Amjad Mohammed Ahmed Al Busaidi seperti dikutip dari Arabian Business, Jumat (11/1).
Peluncuran Bank Nizwa dipercaya akan mendorong perbankan syariah dan ekonomi Oman ke tingkat yang lebih tinggi. Bank Sentral Oman mengambil pendekatan ketat untuk mengatur perbankan Islam.
Aturan tersebut mencakup bidang manajemen likuiditas, administrasi Dewan Ulama Syariah yang mengawasi lembaga keuangan Islam, dan pengoperasian bank konvensional. Dalam banyak kasus, aturan ini jauh lebih ketat dan lebih rinci daripada peraturan dalam ketentuan negara.
Poin utama lainnya adalah pembatasan ketat penggunaan Tawarruq sebagai instrumen pasar uang untuk bank. Hal ini diharapkan dapat membatasi fleksibilitas bank dalam mengelola dana sehingga mampu meningkatkan costs.
Bank Nizwa akan menjadi bank pertama di Oman dalam menyediakan layanan seperti pembukaan rekening melalui kartu identitas penduduk. "Kami bangga menjadi bank pertama karena ketotalitasan kami pada syariah compliant," ucap CEO Bank Nizwa, Jamil El Jaroudi.
Tujuan kami, kata El Jaroudi, adalah. menciptakan lingkungan yang berfungsi sebagai inspirasi bagi bank syariah lainnya serta menjadi jendela Islam di bank konvensional. Bank Nizwa berkantor pusat di Al Qurum dengan cabang tambahan di Nizwa dan Sohar.