DAMASKUS--Beberapa aktivis , Jumat (11/1), mengatakan oposisi radikal menguasai satu pangkalan udara di Provinsi Idlib, Suriah barat-laut, setelah beberapa pekan pertempuran.
Gerilyawan tersebut, terutama dari Front An-Nusra --cabang Al Qaida, menyerbu pangkalan udara Taftanas pada Rabu (9/1) dan menghadapi pertempuran sengit melawan tentara pemerintah sebelum merebutnya pada Jumat, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Namun laporan tersebut tak bisa dikonfirmasi secara independen karena tak ada komentar resmi, kata Xinhua .
Sebelumnya, beberapa laporan mengatakan jet tempur mengungsikan pilot dan teknisi dari pangkalan udara itu sebelum pangkalan tersebut jatuh ke tangan gerilyawan radikal, sementara tentara penjaga tetap di tempat untuk mempertahankannya.
Beberapa laporan juga mengatakan semua jet tempur telah ditarik dari pangkalan udara itu sedangkan Angkatan Udara Suriah menghancurkan semua radar di pangkalan tersebut selain helikopter di landasan pacu, sehingga gerilyawan hanya menguasai gudang amunisi ringan.
Instalasi tersebut adalah prestasi paling penting bagi gerilyawan sebab tentara Suriah telah menggunakannya untuk melancarkan serangan udara terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di bagian utara negeri itu.REPUBLIKA.CO.ID,