REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH---Beberapa terowongan Gaza yang berbatasan dengan Mesir dilaporkan kebanjiran dan runtuh setelah tiga hari berturut-turut diguyur hujan deras dan badai angin.
Seperti dikutip dari Maan News, untuk sementara perdagangan bawah tanah dihentikan mengingat cuaca buruk yang membuat kondisi banyak terowongan tidak stabil.
Sumber keamanan Mesir mengatakan, terowongan-terowongan yang tidak rusak saat ini dalam kondisi banjir. Disebutkan juga bahwa truk yang membawa sejumlah barang yang diselundupkan ke wilayah Palestina saat ini tidak bisa beroperasi akibat hujan deras, di samping kekhawatiran terowongan akan runtuh.
Sejak dikepung oleh Israel lima tahun yang lalu, terowongan-terowongan bawah tanah menjadi jalur perdagangan berbagai kebutuhan yang penting bagi warga seluruh warga Jalur Gaza yang berjumlah 1,7 juta orang.
Hari Rabu (9/1), situs IMEMC (International Middle East Media Center) melaporkan, empat warga Palestina ditemukan tewas akibat tersapu hujan deras yang menyebabkan banjir. Polisi dan Pertahanan Sipil Palestina menemukan dua mayat wanita yang dilaporkan hilang sejak Selasa (8/1) setelah hanyut terbawa banjir di Timur Tulkarem, wilayah Utara Tepi Barat.