Sabtu 12 Jan 2013 11:15 WIB

Warga Bali Rayakan Hari Saraswati

Persembahyangan untuk memperingati perayaan Hari Saraswati di Bali
Foto: SKBDENPASAR.BLOGSPOT.COM
Persembahyangan untuk memperingati perayaan Hari Saraswati di Bali

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR--Ratusan warga Kota Denpasar memadati Pura Agung Jagatnatha untuk bersembahyang memperingati perayaan Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan.

"Kami sudah menyiapkan lapan (tempat sesajen) tambahan di luar pura untuk mengantisipasi melonjaknya umat Hindu yang bersembahyang," kata Ketua Paiketan (perkumpulan) Pemangku Kota Denpasar Ngurah Mataram, di sela persembahyangan Hari Saraswati, di Denpasar, Sabtu (12/1)

Menurut dia, puncak kepadatan umat bersembahyang pada pura yang terletak di Pusat Kota Denpasar itu biasanya terjadi pada sore hari hingga malam.

"Para pemangku yang akan melayani umat untuk memercikkan tirta (air suci) kami bagi menjadi tiga sesi. Pada perayaan Saraswati, Pura Jagatnatha biasanya dikunjungi umat dari Sabtu pagi hingga Minggu pagi hari berikutnya," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, 118 pemangku yang tergabung dalam "paiketan" ditugaskan masing-masing sesi melayani umat selama delapan jam.

"Kami berharap mudah-mudahan pelaksanaan persembahyangan kali ini dapat berjalan tertib, aman dan lancar," katanya yang juga Kabag Kesra Pemkot Denpasar itu.

Umat yang bersembahyang pada pagi hingga siang hari ini terlihat didominasi oleh para pelajar. Mereka usai bersembahyang di masing-masing sekolah melanjutkan pergi ke Pura Jagatnatha.

Terlihat para siswa harus rela berpanas-panasan mengantre hingga hampir 20 menit untuk bisa masuk ke dalam areal pura karena persembahyangan dibagi-bagi per sesi sesuai dengan daya tampung pura.

Tidak hanya pelajar, masyarakat umum juga turut bersembahyang di Pura Jagatnatha. Tidak ketinggalan pula Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta istri dan beberapa jajarannya turut berbaur bersembahyang bersama warga Denpasar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement