REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Ratusan warga Kota Denpasar memadati Pura Agung Jagatnatha untuk bersembahyang memperingati perayaan Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan.
"Kami sudah menyiapkan lapan (tempat sesajen) tambahan di luar pura untuk mengantisipasi melonjaknya umat Hindu yang bersembahyang," kata Ketua Paiketan (perkumpulan) Pemangku Kota Denpasar Ngurah Mataram, di sela persembahyangan Hari Saraswati, di Denpasar, Sabtu (12/1)
Menurut dia, puncak kepadatan umat bersembahyang pada pura yang terletak di Pusat Kota Denpasar itu biasanya terjadi pada sore hari hingga malam.
"Para pemangku yang akan melayani umat untuk memercikkan tirta (air suci) kami bagi menjadi tiga sesi. Pada perayaan Saraswati, Pura Jagatnatha biasanya dikunjungi umat dari Sabtu pagi hingga Minggu pagi hari berikutnya," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, 118 pemangku yang tergabung dalam "paiketan" ditugaskan masing-masing sesi melayani umat selama delapan jam.
"Kami berharap mudah-mudahan pelaksanaan persembahyangan kali ini dapat berjalan tertib, aman dan lancar," katanya yang juga Kabag Kesra Pemkot Denpasar itu.
Umat yang bersembahyang pada pagi hingga siang hari ini terlihat didominasi oleh para pelajar. Mereka usai bersembahyang di masing-masing sekolah melanjutkan pergi ke Pura Jagatnatha.
Terlihat para siswa harus rela berpanas-panasan mengantre hingga hampir 20 menit untuk bisa masuk ke dalam areal pura karena persembahyangan dibagi-bagi per sesi sesuai dengan daya tampung pura.
Tidak hanya pelajar, masyarakat umum juga turut bersembahyang di Pura Jagatnatha. Tidak ketinggalan pula Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta istri dan beberapa jajarannya turut berbaur bersembahyang bersama warga Denpasar.