REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Amerika Serikat (AS) menolak petisi pembangunan Death Star, pesawat luar angkasa fiksi yang dilengkapi dengan laser seperti dalam film Star Wars.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi tersebut setelah petisi pembangunan Death Star diikuti oleh 34.435 orang. Berdasarkan ketentuan di laman resmi Gedung Putih, pemerintah harus memberikan tanggapan apabila satu petisi didukung minimal 25 ribu orang.
"Pemerintah memahami keinginan Anda untuk membuka lapangan kerja dan membangun pertahanan nasional yang kokoh, tapi Death Star tidak dipertimbangkan," kata seorang pejabat anggaran Gedung Putih Paul Shawcross seperti dilansir BBC,Sabtu (12/1).
Menurutnya, pembangunan Death Star akan menelan biaya sekitar 850 quadrillion dolar AS. Biaya tersebut dinilai terlalu tinggi mengingat pemerintah AS berusaha mengurangi defisit anggarannya.
Selain itu pemerintah juga tidak mempunyai kebijakan untuk membinasakan planet. "Pemerintah tidak mendukung peledakan planet-planet," ujar Shawcross. Ia juga menambahkan AS sudah terlibat dalam berbagai proyek luar angkasa, termasuk Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Dalam petisi online warga AS meminta pemerintahnya untuk membangun Death Star mulai tahun 2016. Petisi pembangunan Death Star ini dimulai oleh seorang pria bernama John D. dari Longmont, Colorado. Ia menyatakan tuntutannya melalui halaman aspirasi "We the People" yang disediakan laman resmi Gedung Putih.
"Pembangunan akan menciptakan lapangan kerja sekaligus memperkuat pertahanan negara," ujar John dalam petisi tertanggal 14 November 2012 tersebut.