REPUBLIKA.CO.ID, KONNNA – Militer Prancis dan militer Mali bekerjasama dalam operasi pemberantasan pasukan pemberontak di Mali, Jumat (11/1).
Kerjasama yang dilakukan Prancis merupakan tindakan ‘intervensi militer’ pertama di masa pemerintahan Presiden Francois Hollande.
Operasi militer tersebut dilangsungkan untuk membersihkan kelompok Islam militan yang berada di Mali sejak sembilan bulan terakhir. Kelompok militan tersebut diketahui berbasis di Konna, sebelah utara Mali.
Militer Prancis mengkonfirmasi bahwa pihaknya memang membantu pemerintah Mali dalam pemberantasan kelompok pemberontak. Militer prancis juga mengakui operasi tersebut melibatkan serangan udara.
Tindakan Prancis sebagai antisipasi bagi pasukan pemberontak yang terus menampakkan perannya di Mali. Prancis diklaim khawatir jika sampai pasukan pemberontak berhasil menguasai wilayah selatan Mali.
Hal itu bisa menyebabkan beberapa titik-titik strategis di Afrika menjadi basis operasi teroris yang mengancam Afrika dan Eropa.
Seperti dikutip dari Alwatan.com, serangan udara militer Prancis yang ditujukan ke kota Konna, Sabtu (12/1), berhasil memukul mundur para pemberontak. Kedua pasukan Prancis dan Mali terus melanjutkan penyisiran di kawasan di sekitarnya untuk membersihkan pemberontak.