REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kapal tongkang yang mengangkut batu bara untuk kebutuhan PLTU NTT II Bolok, Sabtu menerobos keramba mutiara milik PT Timor Otzuki Mutiara (TOM) di Teluk Lalendo Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Penerobosan keramba mutiara milik perusahan Jepang itu dilakukan setelah mendapat izin dari Pelindo III dan Administrator Pelabuhan Tenau Kupang, kata Humas PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur Paul Bola, Sabtu malam.
Kapal tongkang yang membawa batu bara itu sudah tiba di perairan Tenau Kupang sejak November 2012, namun tidak bisa merapat ke dermaga PLTU Bolok karena terhalang keramba mutiara milik PT TOM.
Pemerintah NTT bersama instansi terkait sudah menggelar rapat bersama PT TOM beberapa kali dan sudah ada kesepakatan untuk memindahkan keramba mutiara, tetapi perusahan itu tetap tidak melaksanakan kesepakatan.
"Hari ini, kapal tongkang sudah merapat ke Pelabuhan PLTU Bolok. Pergerakan kapal tongkang tersebut dikawal Polisi Perairan Polda Nusa Tenggara Timur setelah mendapat izin dari Pelindo dan Adpel," kata Paul Bola terkait tindak lanjut dari kesepakatan rapat bersama Pemerintah Provinsi NTT dan instansi terkait pada hari Jumat (11/1).
Dalam rapat koordinasi bersama yang dihadiri PT PLN, PLTU, Polair, Adpel, dan Pelindo untuk membahas masalah pelanggaran batas koordinat oleh PT TOM yang menggangu pergerakan kapal tongkang ke PLTU Bolok, memutuskan untuk menggilas keramba mutiara yang sudah melewati batas yang telah ditentukan.
Keputusan tersebut diambil karena sejak beberapa bulan lalu. Perusahan itu sudah diminta untuk memindahkan keramba mutiara tetapi tidak dilaksanakan.
Paul Bola mengatakan bahwa pergerakan kapal berjalan lancar tanpa hambatan karena mendapat kawalan dari Polisi Perairan Polda NTT.