Ahad 13 Jan 2013 18:11 WIB

Cuaca Buruk Hambat Tangker Pertamina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Setyanadivita Livikacansera
pertamina
pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cuaca buruk dan gelombang tinggi di laut utara Jawa Timur beberapa hari ini juga mengganggu pelayaran kapal tanker BBM ke pelabuhan depo Pertamina Perak Surabaya.

Asisten Operasi Perkapalan PT Pertamina Regional V Pelabuhan depo Pertamina Perak Muhadi membenarkan ada kapal tanker Pertamina yang sempat terhambat bersandar di pelabuhan depo Pertamina Perak.

"Kapal sempat terhambat bersandar akibat angin dan gelombang laut yang tinggi," ujar Muhadi melalui sambungan telepon, Ahad (13/1). Namun demikian, ia memastikan saat ini kapal tanker tersebut sudah berhasil menambatkan kapal di dermaga dan menyalurkan muatan BBM ke kilang.

Walau terjadi hambatan merapat ke dermaga, Muhadi memastikan stok di penimbunan BBM tidak berpengaruh dan penyaluran BBM tidak terganggu.

Selain kapal tangker, kesulitan operasional kapal juga dialami kapal Ferry penyembrangan Ujung-Kamal, Surabaya- Madura. Operasi kapal Ferry di penyembrangan Ujung-Kamal terganggu bukan karena tingginya gelombang. Tetapi akibat banyaknya kapal niaga yang membuang sauh di jalur operasi kapal Ferry Ujung-Kamal.

Petugas jaga PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Surabaya, Oca mengungkapkan, banyaknya kapal niaga yang membuang sauh di jalur operasi kapal penyembrangan Ferry ujung-Kamal dikarenakan, cuaca buruk di utara Jawa Timur. "Puluhan kapal niaga itu mengamankan kapal mereka dengan membuang sauh di tengah selat Madura," ujarnya kepada Republika.

Kondisi laut di wilayah selat Madura memang lebih tenang dibanding laut utara Jawa Timur di luar selat Madura. Hal itu diakui Perwira Jaga Kantor Syahbandar Tanjung Perak Surabaya, Agus Sugiharto. Agus mengatakan, ketinggian gelombang laut di sselat Madura memang lebih stabil. Sedangkan laut Utara Jatim ketinggian gelombang laut bisa mencapai tiga hingga lima meter.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement