REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang tinggi yang melanda perairan Indonesia masih akan mengancam hingga beberapa hari ke depan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Meteorologi dan Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agus Wahyu Rahadjo, Ahad (13/1).
Gelombang tinggi yang melanda perairan disebabkan pengaruh angin yang terkena percikan air sehingga menimbulkan gelombang. Gelombang besar yang terjadi di laut memerlukan beberapa waktu untuk kembali pulih.
"Sampai besok atau lusa masih ada bibit pembentukan awan tropical cyclon sehingga kemungkinan gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan masih tinggi," ujarnya dalam diskusi bertema Informasi Cuaca Buruk dan Antisipasi di Sektor Maritim di Jakarta Pusat, Ahad (13/1).
Ia meminta agar transportasi yang menggunakan jalur laut mewaspadai gelombang tinggi untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan seluruh wilayah di Indonesia saat ini ditetapkan berstatus siaga darurat bencana.
Pemerintah menyatakan dalam waktu 60 hari ke depan cuaca cenderung ekstrem sehingga potensi terjadinya bencana alam cukup tinggi.
Dengan status siaga darurat bencana, pemerintah daerah diwajibkan untuk tanggap dalam mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun kerugian materi akibat bencana alam. Status siaga darurat bencana lebih fokus terhadap antisipasi kemungkinan terjadinya bencana.