Senin 14 Jan 2013 01:03 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, Kini, kata Maftuh, jamaah Masjid At-Tin semakin banyak. Itu karena, masjid ini tidak hanya menggelar shalat saja tetapi juga acara rutin, seperti diskusi dan pengajian. Dua rutinitas ini dibimbing oleh ulama dan cendikiawan Muslim ternama. Kadang kala, turut mengundang tamu asing yang dianggap pantas untuk berbicara.
Selama 13 tahun berdiri, Masjid Agung At-Tin merasakan banyak tantangan yang dihadapi. Tantangan itu tidak terlepas dari perkembangan di masyarakat. Khususnya beredarnya paham-paham keagamaan di masyarakat.
Menurut dia, Masjid Agung At-Tin mencoba untuk konsiten mengikuti tuntunan Alquran dan Rasulullah SAW. Sebabnya, sikap Masjid At-Tin tidak membenarkan apabila ada penceramah yang sikapnya membolehkan apapun atau melarang apapun. (Bersambung)
Photo Footage: Republika, ANTARA